Pengertian dan Proses Siklus Air Lengkap
Pengertian dan Proses Siklus Air (Siklus Air Pendek, Siklus Air Sedang, Siklus Air Panjang) - Air merupakan komponen yang amat penting bagi tubuh. Air merupakan indikator adanya suatu kehiduapan. Air hanya ditemukan di planet Bumi oleh karena itu kehidupan berlangsung hanya di Bumi. Diperkirakan kehidupan di Bumi berawal dari air (teori biokimia evolusi). Air merupakan penyusun tubuh organisme lebih dari 80% dari total massa tubuh.
Air merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur hidrogen yang berikatan kovalen dengan unsur oksigen. Bentuk senyawa air adalah cair (larutan, liquid), dengan demikian air memiliki sifat menempati ruang serta mengalir dari tempat atau konsentrasi yang tinggi ke tempat atau konsentrasi yang lebih rendah.
Selain itu, air menjadi habitat bagi organisme akuatik. Keberadaan air di dalam Biosfer Bumi merupakan suatu siklus yang berulang dari suatu proses biologis maupun geologis.
Siklus air atau dikenal juga dengan siklus hidrology merupakan suatu siklus (daur) air yang terjadi pada biosfer dri berbagai proses biologis dan geologis. Siklus air digerakkan oleh energi matahari, yang sebagian terjadi di antara atmosfer dan lautan melalui penguapan dan juga curah hujan.
Air sangat penting bagi suatu kehidupan, selain menjalankn fungsi vital, air juga berfungsi dalam aliran (daur) unsur senyawa lain dalam siklus biogeokimia.
Tahapan siklus air dalam biosfer melalui proses:
1. Penguapan (evaporasi)
Panas sinar matahari akan menyebabkan hewan maupun tumbuhan kehilangan air melalui celah atau pori yang terdapat dipermukaan tubuh. Selain itu, akan membuat air permukaan suatu badan air (sungai, kolam, danau, dan laut) akan menguap. Air yang menguap akibat pemanasan ini akan terbang tinggi ke atmosfer dan berkondensasi membentu awan.
Ketika awan terbawa arus angin ke suatu wilayah di atmosfer yang suhunya dingin, maka awan akan berubah menjadi rintik hujan yang akan membasahi bumi, pada wilayah tertentu akan berubah menjadi hujan salju. Air hujan akan kembali ke daratan atau badan air, mengembalikan air yang telah menguap di atmosfer akibat pemanasan.
Meski demikian, jumlah air yang menguap dari daratan maupun wilayah akuatik memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding curah hujan yang turun, kelebihan uap air akan dipindahkan oleh angin ke daratan. Hal tersebut yang membuat suatu wilayah (habitat) memiliki kelembaban yang tinggi (habitat yang banyak pohon). Habitat yang demikian amat penting bagi kehidupan amphibi.
Penguapan didaratan terjadi paling besar pada tumbuhan memlalui proses transpirasi yaitu keluarnya air melalui celah stomata pada jaringan epidermis bawah daun. Oleh karena itu beberapa tumbuhan yang hidup ditempat kering dan panas melakukan adaptasi dengan bentuk daun yang kecil dan tebal atau berbentuk seperti duri, atau menutup stomata ketika siang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar