ekosistem keseimbangan biotik dan abiotik
Senin, 17 Oktober 2016
Siklus Air
Pengertian dan Proses Siklus Air Lengkap
Pengertian dan Proses Siklus Air (Siklus Air Pendek, Siklus Air Sedang, Siklus Air Panjang) - Air merupakan komponen yang amat penting bagi tubuh. Air merupakan indikator adanya suatu kehiduapan. Air hanya ditemukan di planet Bumi oleh karena itu kehidupan berlangsung hanya di Bumi. Diperkirakan kehidupan di Bumi berawal dari air (teori biokimia evolusi). Air merupakan penyusun tubuh organisme lebih dari 80% dari total massa tubuh.
Air merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur hidrogen yang berikatan kovalen dengan unsur oksigen. Bentuk senyawa air adalah cair (larutan, liquid), dengan demikian air memiliki sifat menempati ruang serta mengalir dari tempat atau konsentrasi yang tinggi ke tempat atau konsentrasi yang lebih rendah.
Selain itu, air menjadi habitat bagi organisme akuatik. Keberadaan air di dalam Biosfer Bumi merupakan suatu siklus yang berulang dari suatu proses biologis maupun geologis.
Siklus air atau dikenal juga dengan siklus hidrology merupakan suatu siklus (daur) air yang terjadi pada biosfer dri berbagai proses biologis dan geologis. Siklus air digerakkan oleh energi matahari, yang sebagian terjadi di antara atmosfer dan lautan melalui penguapan dan juga curah hujan.
Air sangat penting bagi suatu kehidupan, selain menjalankn fungsi vital, air juga berfungsi dalam aliran (daur) unsur senyawa lain dalam siklus biogeokimia.
Tahapan siklus air dalam biosfer melalui proses:
1. Penguapan (evaporasi)
Panas sinar matahari akan menyebabkan hewan maupun tumbuhan kehilangan air melalui celah atau pori yang terdapat dipermukaan tubuh. Selain itu, akan membuat air permukaan suatu badan air (sungai, kolam, danau, dan laut) akan menguap. Air yang menguap akibat pemanasan ini akan terbang tinggi ke atmosfer dan berkondensasi membentu awan.
Ketika awan terbawa arus angin ke suatu wilayah di atmosfer yang suhunya dingin, maka awan akan berubah menjadi rintik hujan yang akan membasahi bumi, pada wilayah tertentu akan berubah menjadi hujan salju. Air hujan akan kembali ke daratan atau badan air, mengembalikan air yang telah menguap di atmosfer akibat pemanasan.
Meski demikian, jumlah air yang menguap dari daratan maupun wilayah akuatik memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding curah hujan yang turun, kelebihan uap air akan dipindahkan oleh angin ke daratan. Hal tersebut yang membuat suatu wilayah (habitat) memiliki kelembaban yang tinggi (habitat yang banyak pohon). Habitat yang demikian amat penting bagi kehidupan amphibi.
Penguapan didaratan terjadi paling besar pada tumbuhan memlalui proses transpirasi yaitu keluarnya air melalui celah stomata pada jaringan epidermis bawah daun. Oleh karena itu beberapa tumbuhan yang hidup ditempat kering dan panas melakukan adaptasi dengan bentuk daun yang kecil dan tebal atau berbentuk seperti duri, atau menutup stomata ketika siang hari.
Senin, 10 Oktober 2016
Ketersediaan pangan bagi manusia
Ketersediaan pangan bagi manusia
ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancamankelaparan.[2] Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya. Penilaian ketahanan pangan dibagi menjadi keswadayaan atau keswasembadaan perorangan (self-sufficiency) dan ketergantungan eksternal yang membagi serangkaian faktor risiko. Meski berbagai negara sangat menginginkan keswadayaan secara perorangan untuk menghindari risiko kegagalan transportasi, namun hal ini sulit dicapai di negara maju karena profesi masyarakat yang sudah sangat beragam dan tingginya biaya produksi bahan pangan jika tidak diindustrialisasikan.[3] Kebalikannya, keswadayaan perorangan yang tinggi tanpa perekonomian yang memadai akan membuat suatu negara memiliki kerawanan produksi.
World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional. FAOmenambahkan komponen keempat, yaitu kestabilan dari ketiga komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang.[2]
Kebijakan sebuah negara dapat mempengaruhi akses masyarakat kepada bahan pangan, seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui rencana ambisius untuk memberikan subsidi bagi dua pertiga populasi negara itu. Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini mengusulkan menjadikan pangan sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram bahan pangan berharga murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya
Mencegah kepunahan makhluk hidup
Mencegah Kepunahan makhluk hidup
-Agar keseimbangan lingkungan tidak terganggu, kita perlu melindungi makhluk hidup dari kepunahan. Hal-hal yang dapat kita upayakan adalah sebagai berikut.
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk melindungi hewan dan tumbuhan langka.
Cagar alam adalah wilayah alami yang melindungi tumbuhan. Misalnya, cagar alam Krakatau di Banten dan cagar alam Pasi di Kalimantan Barat.
Suaka margasatwa adalah wilayah yang khusus melindungi hewan yang hidup di wilayah tersebut. Misalnya, suaka margsatwa Tanjung Amolengo di Sulawesi Tenggara.
3. Penanaman pohon kembali agar hutan tetap lestari. Menerapkan sistem tebang pilih jika menebang pohon di hutan.
4. Mengganti bahan-bahan dari hewan dan tumbuhan dengan bahan sintetis. Misalkan saja bulu-bulu binatang langka seperti harimau dapat diganti dengan bulu sintetis. Gading gajah yang digunakan untuk perhiasan dapat diganti dengan gading sintetis.
Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika setiap manusia tidak menyadari pentingnya keseimbangan lingkungan. Kegiatan manusia memberikan pengaruh yang besar terhadap keseimbangan lingkungan. Di Indonesia sering terjadi tanah longsor dan banjir. Hal ini diakibatkan oleh kegiatan manusia yang kurang baik dan bijaksana.
Sekarang ini sudah ditemukan sebuah alat yang mampu mengurangi banjir. Alat tersebut dikenal dengan nama biopori. Biopori bertujuan membuat sebuah lubang resapan. Lubang resapan biopori merupakan metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir. Caranya dengan meningkatkan daya serap air pada tanah. Meningkatnya kemampuan tanah menyerap air akan memperkecil terjadinya aliran air di permukaan tanah.
Jumlah biopori dapat ditambah dengan cara membuat lubang ke dalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik. Bahan organik itu berasal dari sampah organik rumah tangga. Bahan organik ini akan menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah. Hal itu akan meningkatkan aktivitas organisme dalam tanah. Aktivitas dari organisme tersebut memperbanyak terbentuknya biopori. Metode resapan ini diyakini lebih efektif mencegah banjir.
Teknologi lubang serapan biopori relatif mudah diaplikasikan mulai dari lingkungan rumah. Prinsip teknologi ini adalah menghindari air hujan mengalir ke daerah yang lebih rendah. Air hujan itu akan terserap ke dalam tanah melalui lubang resapan tersebut. Aplikasi teknologi tepat guna ini memerlukan dukungan masyarakat secara luas. Apabila sudah dilakukan, teknologi ini dapat dirasakan manfaatnya yaitu untuk mengatasi banjir.
Peranan manusia dalam upaya mengatur keseimbangan ekosistem
. PERANAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGANNYA
Peranan manusia secara umum
Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik.
Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik,yaitu :
a. Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam ekosistem
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organisme lain.
Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik,apabila menyangkut jumlah populasi,ukuran tubuh dankemampuan untuk mengubah lingkungannya.
Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegakmanusia yang memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya, disamping itu ,kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan pengelihatan,kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi, jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat danmenggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan suatu pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin modern yang dapat mengelolah tanah yang jauh lebih luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan manusia
§ Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan .manusia dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem darat maupun air. Halini terjadi karena sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam ,sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan organisme lain yang berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya. manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya untuk kepercayaan seperti hewan kurban,hewan untukolahraga, untuk peliharaan,maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
§ Manusia sebagai sebab evolusi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat,tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun tidak akanmempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusiamempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sampai sekarang manusia masih terus mengusahakan perkembangan varietas baru yangmemenuhi kebutuhan dan selera manusia.
Selain mengubah habitat yang diikuti terciptanya varietas baru organisme,manusia juga mempercepat evolusi dengan mandistribusikan hewan dan tumbuhan baru tersebut ke wilayah dimana awlnya tidak ada organisme tersebut. Kadar penyebaran ini dipercepat lagi dengan perbaikan komunitas dari suatu tempat ke tempat lain.
§ Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan membuang kotoran berupa faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang karena terdiri dari zat organik.tetapi pada manusia,selain faeses,manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat lambat. Kotoran tersebut berasal dari bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas.
Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang dioksida,dan lain-lainnya. Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau barang tambang seperti batu bara.
§ Peranan manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
· Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut :
- Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
- Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
- Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
- Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
- Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
· Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain :
- Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
- Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
- Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
- Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
- Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
EKOSISTEM DAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
A. EKOLOGI DAN RUANG LINGKUPNYA
Ekologi disebut juga ilmu lingkungan adalah merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari jasad hidup maupun jasad yang tak hidup.Ilmu ini merupakan perpaduan antara berbagai cabang ilmu di antaranya adalah sosiologi, ilmu kesehatan, geografi, fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Tekanan pembahasan ilmu lingkungan antara lain pada masalah energi, materi, ruang, waktu dan keanekaragaman. Pembahasan ilmu lingkungan melibatkan integrasi semua ilmu, yang pada dasarnya ditujukan pada upaya untuk mengkaji tentang jasad hidup dengan lingkungannya.Fokus kajiannya membahas kecermatan pemindahan energi dalam berbagai sistem dan dampaknya.Semua yang ada di muka bumi ini tidak peduli apakah makhluk hidup maupun tak hidup yang selalu berinteraksi. Interaksi tersebut akan berimplikasi pada proses yang melibatkan pemindahan energi.
Istilah ekologi pada mulanya dicetuskan oleh pakar biologi jerman,yaitu Ernst Haeckel pada tahun 1866. Ekologi berasal berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu.Secara harfiah, ekologi bisa diartikan sebagai ilmu rumah tanggaan. Pengertian ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkunganya
B. MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN EKOSISTEM
Organisme hidup dan tak hidup sulit dipisahkan satu sama lain; saling berinteraksi untuk mencapai keseimbangan hidup. Proses interaksi ini akan menghasilkan aliran energi dan makanan. Aliran energi dan makanan ini memungkinkan terjadinya siklus mineral yang terjalin dalam satu sistem yang dinamakan ekosistem yang juga lazim disebut tata lingkungan.
Ekosistem disebut juga tata lingkungan.Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan.Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen abiotik.
1. Komponen biotik adalah ekosistem yang tergolong mahluk hidup.
Komponen biotik pada ekosistem sawah misalnya, bisa mencankup mikroorganisme, padi, belalang, manusia, jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan paku.Komponen biotik dalam ekosistem tidak dipelajari secara individu, tetapi dalam satuan populasi dan komunitas.
a. Populasi
Populasi tidak terdiri dari satu makhluk hidup atau individu, tetapi atas sekumpulan makhluk hidup yang menempati suatu kawasan tertentu. Namun, sekumpulan makhluk hidup ini hanya disebut populasi jika memiliki jenis yang sama atau satu spesies jika mampu untuk bebiak silang dan menurunkan anakan yang fertil.
Sebagai contoh populasi, perhatikanlah sebuah kolam ikan yang dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup, seperti ganggang, lumut, serangga air, lele, ikan mas, dan lainnya. Jika setiap jenis makhluk hidup ini jumlahnya lebih dari satu, maka pada kolam ikan akan terbentuk populasi ganggang, populasi lumut, populasi serangga air, dan seterusnya.
b. Komunitas
Populasi-populasi makhluk hidup yang ada pada suatu tempat tidak berdiri sendiri begitu saja, tetapi saling berinteraksi. Pada sebuah kolam ikan misalnya, populasi ganggang akan berinteraksi dengan populasi ikan berukuran kecil. Interaksi antara ganggang dengan ikan kecil berlangsung melalui proses makan. Interaksi antarapopulasi pada suatu area ini membentuk Komunitas.Komunitas tidak harus meliputi kawasan yang luas dengan tumbuhan dan hewan yang beragam.Tempurung kelapa yang sudah berisi air hujan lebih dari seminggu dapat menjadi suatu komunitas yang tersusun atas bakteri, jamur, proto
keseimbangan ekosistem
Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :
Komponen Biotik
- Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
- Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
- Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang berupa mahluk mati. Komponen abiotik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan komponen biotik. Berikut ini adalah beberapa contoh komponen abiotik beserta penjelasannya.a. Udara
Contoh komponen abiotik yang pertama adalah udara. Udara merupakan sekumpulan gas yang menyusun atmosfer bumi. Sekumpulan gas tersebut tersusun atas oksigen (21,9%), Nitrogen (78,1%), karbon dioksida (0,03%), dan gas lain dalam jumlah yang sedikit. Udara memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan komponen biotik, contohnya kandungan oksigen di udara yang menunjang respirasi manusia atau kandungan karbondioksida yang menunjang fotosintesis bagi organisme autotrof.b. Air
Volume air di bumi mencapai jumlah 1,4 milyar km3. Volume tersebut berasal dari air laut (97%), air tawar (0,75%), dan gunung es (2%). Volume air di bumi akan bersifat tetap karena adanya siklus hidrologi. Air merupakan contoh komponen abiotik ekosistem yang perannya sangat vital bagi kehidupan di bumi. Air digunakan untuk berbagai keperluan mahluk hidup, mulai dari untuk fotosintesis, menunjang metabolisme jaringan, dan lain sebagainya. Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keadaan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.c. Cahaya matahari
Cahaya matahari, baik dari intensitas maupun kualitasnya dapat sangat mempengaruhi kehidupan suatu ekosistem. Intensitas cahaya matahari yang begitu tinggi pada daerahekosistem gurun misalnya, telah memaksa organisme gurun untuk beradaptasi secara morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Selain itu, cahaya matahari juga membantu organisme autotrof dalam melakukan fotosintesisnya.d. Tanah
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Tanah tersusun atas 4 komponen utama, yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Tanah menjadi media tumbuh bagi organisme autotrof. Tanah juga digunakan organisme heterotrof sebagai tempat mencari makanan.e. Suhu
Suhu merupakan komponen abiotik yang sering menjadi pembantas keragaman hayati dari sebuah ekosistem. Perbedaan suhu antar suatu tempat dipengaruhi banyak faktor. Faktor utamanya adalah radiasi sinar matahari, garis lintang, dan ketinggian tempat. Pada suhu udara yang sangat rendah, organisme tertentu melakukan adaptasi morfologi dengan menebalkan bulu tubuh serta adaptasi tingkah laku dengan melakukan hibernasi.
keseimbangan ekosistem biotik dan abiotik
Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :
Komponen Biotik
- Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
- Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
- Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang berupa mahluk mati. Komponen abiotik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan komponen biotik. Berikut ini adalah beberapa contoh komponen abiotik beserta penjelasannya.a. Udara
Contoh komponen abiotik yang pertama adalah udara. Udara merupakan sekumpulan gas yang menyusun atmosfer bumi. Sekumpulan gas tersebut tersusun atas oksigen (21,9%), Nitrogen (78,1%), karbon dioksida (0,03%), dan gas lain dalam jumlah yang sedikit. Udara memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan komponen biotik, contohnya kandungan oksigen di udara yang menunjang respirasi manusia atau kandungan karbondioksida yang menunjang fotosintesis bagi organisme autotrof.b. Air
Volume air di bumi mencapai jumlah 1,4 milyar km3. Volume tersebut berasal dari air laut (97%), air tawar (0,75%), dan gunung es (2%). Volume air di bumi akan bersifat tetap karena adanya siklus hidrologi. Air merupakan contoh komponen abiotik ekosistem yang perannya sangat vital bagi kehidupan di bumi. Air digunakan untuk berbagai keperluan mahluk hidup, mulai dari untuk fotosintesis, menunjang metabolisme jaringan, dan lain sebagainya. Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keadaan komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.c. Cahaya matahari
Cahaya matahari, baik dari intensitas maupun kualitasnya dapat sangat mempengaruhi kehidupan suatu ekosistem. Intensitas cahaya matahari yang begitu tinggi pada daerahekosistem gurun misalnya, telah memaksa organisme gurun untuk beradaptasi secara morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Selain itu, cahaya matahari juga membantu organisme autotrof dalam melakukan fotosintesisnya.d. Tanah
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Tanah tersusun atas 4 komponen utama, yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Tanah menjadi media tumbuh bagi organisme autotrof. Tanah juga digunakan organisme heterotrof sebagai tempat mencari makanan.e. Suhu
Suhu merupakan komponen abiotik yang sering menjadi pembantas keragaman hayati dari sebuah ekosistem. Perbedaan suhu antar suatu tempat dipengaruhi banyak faktor. Faktor utamanya adalah radiasi sinar matahari, garis lintang, dan ketinggian tempat. Pada suhu udara yang sangat rendah, organisme tertentu melakukan adaptasi morfologi dengan menebalkan bulu tubuh serta adaptasi tingkah laku dengan melakukan hibernasi.
Langganan:
Postingan (Atom)